
Banjarnegara – Pada hari Kamis tanggal 2 Mei 2024 yang lalu merupakan puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 di Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan peringatan diawali dengan upacara di Alun-alun Kota Banjarnegara yang dipimpin oleh Pejabat Bupati Banjarnegara. Membacakan amanat dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Tri Harso menyampaikan bahwa lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan Kemendikbudristek. Gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan tentang tantangan dan kesempatan yang dimiliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.

Usai upacara dilaksanakan, turut diserahkan piala dan piagam penghargaan untuk para juara yang telah mengikuti berbagai lomba dalam memeriahkan Peringatan Hardiknas 2024 ini. Peringatan Hardiknas tahun ini dilaksanakan selama tiga hari yaitu dari tanggal 2-4 Mei 2024. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Banjarnegara Teguh Handoko menyampaikan bahwa rangkaian peringatan Hardiknas ditanggal 2 Mei 2024 diawali dengan upacara bendera dan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Guru PAUD Se-banjarnegara. “Tanggal 3 Mei ada Gelar Seni dan Lomba-lomba yang diikuti oleh Jenjang Sekolah Dasar dan di tanggal 4 Mei ada Jalan Sehat untuk Jenjang SMP” lanjutnya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Bidang PAUD dan Dikmas bekerjasama dengan organisasi IGTKI, HIMPAUDI dan PKBM menghadirkan seluruh guru PAUD Se-Banjarnegara untuk memperingati Hardiknas. Kegiatan diawali dengan Tari Gugur Gunung Masal yang diikuti oleh 2524 guru PAUD se-Banjarnegara. Dengan penuh antusias guru PAUD membawakan Tari Gugur Gunung, dimana Istilah Gugur Gunung sendiri dalam keseharian Jawa berarti kegiatan gotong-royong yang dilakukan untuk kepentingan bersama, tanpa mengharapkan imbalan. Istilah tersebut sangat sesuai untuk menggambarkan semangat kerja sama kolektif dalam menyiapkan kegiatan yang melibatkan 2524 penampil dari Guru PAUD. Tak ketinggalan Bunda PAUD pun dan tamu undangan lain turut serta mengikuti tarian tersebut.

Kemeriahan terus berlanjut, setelah selesai Tari Gugur Gunung Masal tibalah saatnya Olympiade Bentengan yang diinisiasi oleh Kabid PAUD dan Dikmas Bapak Sunarto. Beliau menyampaikan bahwa Permainan Bentengan merupakan permainan zaman dulu, dimana generasi sekarang banyak yang tidak kenal padahal permainan ini mengandung pembelajaran bela negara bagaimana kita terlatih untuk mempertahankan negara yang kita miliki dengan simbolisasi benteng. “Permainan ini sangat menarik karena selain semangat perjuangan ada nilai-nilai lain seperti kekompakan, strategi, kesetiakawanan dan bagaimana bahu-membahu saling mendukung untuk mencapai keberhasilan” ungkapnya. Olimpiade Bentengan dibuka dengan pertandingan eksebisi Tim Dindikpora Kab. Banjarnegara melawan PNFI dan Tim Pengurus IGTKI Kab. Banjarnegara melawan PKBM. Selanjutnya Pertandingan Bentengan antar organisasi IGTKI-HIMPAUDI Kecamatan dimana ada 20 kecamatan yang memperebutkan Piala Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara. Kejuaran ini sendiri hanya diambil Juara 1, 2 dan 3.

Selama Pertandingan Bentengan berlangsung pengunjung dapat mengikuti Festival Permainan Tradisional, dimana setiap Guru PAUD di masing-masing kecamatan membuat satu stand Permainan yang sudah ditentukan sehingga ada 20 Permainan yang bisa dimainkan dengan banyak doorprize antara lain permainan Dam-daman, Boy-boynan, Bekel dan lainnya. Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Banjarnegara Endah Marwati menyampaikan bahwa permainan tradisional sudah mulai menghilang di negeri ini, padahal banyak sisi positif yang bisa diambil seperti dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak baik fisik motorik, kognitif, bahasa maupun sosial emosional. “Yang jelas untuk menyelenggarakannya tidak perlu biaya mahal dan dapat mengalihkan anak-anak dari gadget, maka sebagai bentuk kecintaan kita terhadap budaya Indonesia perlu upaya untuk melestarikan permainan tradisional melalui kegiatan di sekolah” imbuhnya.

Tidak hanya guru PAUD se-Banjarnegara yang ikut memainkan permainan tradisional ini, tamu undangan dan bahkan wisatawan mancanegara dari Jerman yang kebetulan sedang berkunjung ke Banjarnegara juga ikut meramaikan Festival Permainan Tradisional ini. Selain menyiapkan 20 permainan tradisonal Guru PAUD juga menyediakan 80 tampah jajanan sehat yang terdiri dari Kacang godog, pisang rebus, jagung rebus, tela rebus, dan singkong rebus. Tak ketinggalan ada sajian Kopi yang disajikan oleh Barista dari PKBM Banjarnegara. Kegiatan ditutup dengan penyerahan piala kepada Pemenang Olympiade Bentengan dimana Juara 1 dimenangkan oleh PAUD Kecamatan Rakit, Juara 2 dari Kecamatan Banjarnegara dan Juara 3 Kecamatan Wanayasa serta Kecamatan Sigaluh. /Kusnadi
Kontribusi : Januar